
“.. IHSG mentok turun diangka 1908, bursa India stop turun di 14141, China di 4656. Kapan? Di hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2007, lalu meroket kembali menembus batas historis.”
“Saudara-2, di hari kemerdekaan Indonesia, bursa Asia dan dunia bangkit. Apa itu artinya? Indonesia benar2 CANTIK.”
Bisnis Indonesia 14 Desember 2007
Empat bulan lalu, lantaran krisis sub-prime mortgage di Amerika, IHSG turun 20% dalam dua minggu, dari level tertinggi 2401. Tahukah Anda, di angka berapa indeks berhenti jatuh? Di angka 1908. Kapan? Di hari kemerdekaan, 17 Agustus 2007! Kemudian IHSG melompat balik, meroket kembali menembus batas historis. Gerakannya lincah, membuat kita terpana. Lantas apa itu artinya?
Orang bilang kebetulan, aku bilang keajaiban. Mau tahu? Di angka berapa saat itu bursa Asia juga berhenti jatuh? Bursa India stop turun di angka 14141, Shanghai China di angka 4656. Sebuah angka seri. It’s miracle.
Saudara-saudara, indeks berbalik di angka 1908, di hari kemerdekaan. Ada apa gerangan? Renaisan 1908? Dirintis oleh Dr Soetomo, dilanjutkan oleh Bung Tomo, Bung Karno. Renaisan?
Ya! Emiten besar dan BUMN pada bangkit, siapa bilang sektor riil sakit? Globalisasi memudahkan emiten golek duwit, sumber pembiayaan bukan hanya dari bank. Kita hidupkan kembali semangat kebangkitan Dr Soetomo.
Meski usianya sudah seabad, tantangan pasar sudah banyak berubah. Tetapi nafas Bung Tomo, Bung Karno mengalir di dalam darah. Kalian tahu bung, kita harus belajar sejarah, agar bisa maju cepat tanpa tumpah darah.
Setelah keliling dunia, Jim Rogers menyimpulkan, NGO is a scam, artinya maaf b…sat. Silahkan membaca buku Adveture Capitalist (2003). James Bull mengatakan it’s a big bang, “to restore our national pride.”
Mari Bung, kita dukung democratic government, demi terwujudnya our self determination. Di abad 21 yang disebut Alan Greenspan sebagai abad turbulence, we demand American disarmament. Kita hindari perang yang mengorbankan ribuan civilian (kaum sipil).
Mari Bung, kita kerek bendera merah putih setinggi bukit, agar IHSG terus menembus batas setinggi langit. Itu tidak masalah, toh pekerjaan kita menembus batas-batas sejarah. Sekali lagi Bung, dengan begini aset bangsa tidak mungkin bisa dijarah.
Orang bilang harga saham sudah naik tidak karuan, aku bilang masih belum kelihatan. Itu bukan sekedar permainan, memecahkan kode-kode rahasia, dari info pasar yang tersedia.
Seperti agen rahasia, kode rahasia hanya bisa dibuka oleh retina bola mata, sambil melihat arah kacamata pemain dunia. Orang bilang pasar seperti hutan rimba. Aku bilang itu sebuah jalan raya. Karena itu perlu lebih banyak polisi dan KPK, komite anti korupsi.
Kebangkitan kedua
Di hari kemerdekaan Indonesia, pasar Asia dan dunia bangkit. Apa itu artinya? Indonesia benar2 cantik. Philip Morris-nya Amerika, Temasek-nya Singapura, Alfa-nya Rusia, Tata-nya India, pendek kata semua mata pemain dunia mengarah ke kita, antri membeli.
Kapan kita sadar Bung! Jangan cuma bermimpi. Asia itu cantik, beautiful. Mari Bung kita pimpin Asia, kita arahkan dunia, agar hidup lebih meaningful, lebih bermakna, penuh makna.
Buktikanlah merahmu Bung. Tunjukkanlah nyalimu. Kita hidupkan kembali gerakan aliansi Asia-Afrika. Kita galang kembali konferensi dunia ketiga. Kita ajak China, Rusia, India bergabung. Agar di tahun 2020, bendera kita bersama dengan bendera Asia lainnya mengudara menjadi Empire of Asia. Empire? Ya. Memakai satu mata uang yang disebut Asian Bucks, disingkat ABC.
Ini momentum lahirnya kebangkitan Bung, “rebirth of the nation!” Aset negara bukan barang mainan. BankIndonesia bilang cadangan devisa sudah diatas $50 milyar, aku bilang harusnya sudah diatas $100 milyar.
Coba dimonitor cadangan devisa, ekspor berlipat dua, harusnya sudah berlipat tiga, karena kebijakan kurs memihak mereka.
Pertamina bilang belilah oli Mesran, “kita untung bangsa untung.” Maspion bilang belilah chip buatan Indonesia. Gudang Garam bilang buktikanlah merahmu, belilah rokok Nusantara. Yaa, bangkitkan semangat nasionalisme, di tengah gencarnya kapitalisme.
Memang ini sulit Bung. Free market tidak mungkin di-rem dengan proteksionisme. Sampoerna sudah ditangan Amerika. Bumi kita dibeli India. Indosat dikuasai Singapura.
Kata Telkom kita masih punya barang langka, 07-07-2007 (7 Juli 2007), karena itu p[akilah nomor 007 untuk sambungan internasional. Sebuah kode rahasia, kunci dari renaisan Indonesia. “Kita mesti bersatu Bung, untuk melawan sekutu. Ngapain terus berseteru Bung, semakin dekat dengan Pemilu. Kita sudah tua renta, mudah mati seperti kutu. Tunjukkanlah beningnya hatimu, bangkitkan semangat leluhurmu. Sambutlah kebangkitan kembali 20 Mei 1908!
another impossible mission…